Seni
Letupan Keindahan dari Pandemi
Para seniman melewati pandemi secara kreatif dan produktif. Ada yang bergelut dengan kertas atau kanvas, hingga kayu-kayu di samping rumah untuk dijadikan karya seni. Berkarya tiada henti menjadi obat sekaligus doa.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F16%2F66acd166-ca8e-47dc-8f9c-2f2803b05000_jpg.jpg)
Perupa Nyoman Erawan di tengah karya instalasinya dalam pameran tunggal Rekakara Pangurip Gumi di ruang seni Sangkring, Nitiprayan, Bantul, Yogyakarta, menjelang pembukaan, Selasa (5/7/2022). Pameran berlangsung hingga 15 September 2022.
Pada sisi berbeda, pandemi Covid-19 menawarkan kekhusyukan bagi para seniman. Ketika tubuh didera virus sampai lidah mati rasa, ada ”keheningan” dalam diri. Berkarya tiada henti menjadi obat sekaligus doa, yang bisa jadi melahirkan letupan keindahan.
Perupa Nyoman Erawan (62), asal Bali, melewati pandemi secara kreatif dan produktif. Ia menyuguhkan deretan karya sekaligus doa ke dalam pameran tunggal seni rupa Rekakara Pangurip Gumi di ruang seni Sangkring, Yogyakarta.