logo Kompas.id
โ€บ
Gaya Hidupโ€บLetupan Keindahan dari Pandemi
Iklan

Letupan Keindahan dari Pandemi

Para seniman melewati pandemi secara kreatif dan produktif. Ada yang bergelut dengan kertas atau kanvas, hingga kayu-kayu di samping rumah untuk dijadikan karya seni. Berkarya tiada henti menjadi obat sekaligus doa.

Oleh
IGNATIUS NAWA TUNGGAL, PUTU FAJAR ARCANA
ยท 1 menit baca
Perupa Nyoman Erawan di tengah karya instalasinya dalam pameran tunggal Rekakara Pangurip Gumi di ruang seni Sangkring, Nitiprayan, Bantul, Yogyakarta, menjelang pembukaan, Selasa (5/7/2022). Pameran berlangsung hingga 15 September 2022.
KOMPAS/NAWA TUNGGAL (NAW)

Perupa Nyoman Erawan di tengah karya instalasinya dalam pameran tunggal Rekakara Pangurip Gumi di ruang seni Sangkring, Nitiprayan, Bantul, Yogyakarta, menjelang pembukaan, Selasa (5/7/2022). Pameran berlangsung hingga 15 September 2022.

Pada sisi berbeda, pandemi Covid-19 menawarkan kekhusyukan bagi para seniman. Ketika tubuh didera virus sampai lidah mati rasa, ada โ€keheninganโ€ dalam diri. Berkarya tiada henti menjadi obat sekaligus doa, yang bisa jadi melahirkan letupan keindahan.

Perupa Nyoman Erawan (62), asal Bali, melewati pandemi secara kreatif dan produktif. Ia menyuguhkan deretan karya sekaligus doa ke dalam pameran tunggal seni rupa Rekakara Pangurip Gumi di ruang seni Sangkring, Yogyakarta.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan