SENI RUPA
Suntikan Energi Seni Kontemporer
Inilah konsistensi 10 perupa perempuan dalam memberikan infus bagi seni rupa kita agar tetap bugar. Konsistensi para perupa berpijak pada persoalan kehidupan dan kemanusiaan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F31%2F3cb9b484-1e81-427f-99c3-64f72db1e272_jpg.jpg)
Karya berjudul "I Am Not A Virus" oleh perupa Bibiana Lee menampilkan empat buah samsak bertuliskan virus yang dapat dipukul oleh pengunjung dalam pameran dengan tema Infusions Into Contemporary Art di Galeri Nasional Indonesia di Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Sama halnya infus untuk menyuntikkan sesuatu yang dibutuhkan tubuh. Pameran bertajuk ”Infusions into Contemporary Art”, yang menampilkan karya 10 perempuan perupa senior, menyuntikkan energi penting untuk tubuh seni rupa kontemporer kita.
Di situ ada daya cipta sebagai esensi seni, ditunjang metafora sebagai bahasa seni dengan konteks kekinian yang cukup lugas. Ini bisa kita tengok dari karya peserta Bibiana Lee (66), yang diberi judul, ”I Am Not A Virus (Aku Bukan Virus)”.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Suntikan Energi Seni Kontemporer".
Baca Epaper Kompas