logo Kompas.id
Gaya HidupNasib Sudah Menjadi Burjo
Iklan

Nasib Sudah Menjadi Burjo

Pandemi menghantam berbagai usaha, tak terkecuali warung-warung bubur kacang hijau. Sebagian lokasi terpaksa ditutup tapi bukan berarti pedagangnya menyerah. Mereka melakukan berbagai inovasi agar dapurnya tetap berasap.

Oleh
DWI BAYU RADIUS, DWI AS SETIANINGSIH, DAN ELSA EMIRIA LEBA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Iydp6IPn4NToF-GvuvViX_Mcfm0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F27e461d4-415d-4034-9ffb-479cdfdd5dbe_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Adek, karyawan di warkop Berkah Bigs Family di kawasan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mengantar makanan pesanan pengunjung, Rabu (27/10/2021). Karyawan warkop Berkah dan sejumlah warkop yang tersebur di Jakarta berasal dari daerah Kuningan, Jawa Barat.

Tekanan pandemi yang berangsur melandai menerbitkan asa pengusaha bubur kacang hijau untuk kembali meraih laba. Warung-warung mulai ramai dengan pramusaji dan pengunjung yang tetap menerapkan prokes. Meski sejumlah tempat terpaksa tutup, semangat mereka tak surut untuk melanjutkan usahanya.

Di Warung Kopi (Warkop) Berkah Big’s Family di Ciganjur, Jakarta, pengunjung datang silih berganti dengan mengenakan masker. Mereka menyesap kopi dan menikmati makanan sembari mengobrol dan bermain gawai, Selasa (26/10/2021).  Sebagian dari mereka duduk  berjam-jam. Pembeli hilir mudik membeli makanan untuk dibawa pulang. Denyut dan gairah normal baru memang sudah terasa.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan