logo Kompas.id
Gaya HidupAplikasi ”PeduliLindungi”...
Iklan

Aplikasi ”PeduliLindungi” Dinilai Berlebihan Mengambil Data Pengguna

Aplikasi PeduliLindungi dinilai berlebihan mengambil data pengguna. Aplikasi tersebut mengakses data geolokasi pengguna hingga mendetail dan diduga juga mengirimkan data ke pihak ketiga.

Oleh
satrio pangarso wisanggeni
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Y2o2Wts0dEVjyCRVaX5tQPRYxBk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Fd7d24011-88d0-498f-82b1-ee6261143aea_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Warga mengakses aplikasi PeduliLindungi di rumahnya di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (26/4/2020). PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu pelacakan dan menghentikan penyebaran Covid-19. Aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita Covid-19 dapat dilakukan.

JAKARTA, KOMPAS — Aplikasi pelacakan kontak Covid-19 buatan pemerintah, PeduliLindungi dinilai terlalu banyak mengambil data pengguna yang tidak penting serta pengolahan data yang tidak transparan.

Ini menjadi temuan dari para peneliti di The Citizen Lab, Munk School of Global Affairs and Public Policy, University of Toronto yang dipublikasikan pada Selasa (21/12/2020) pagi waktu Indonesia.

Editor:
khaerudin
Bagikan