logo Kompas.id
Gaya Hidup“Quarter Life Crisis”,...
Iklan

“Quarter Life Crisis”, Hati-hati Milenial!

Krisis seperempat abad atau ”quarter life crisis” umum dialami para dewasa muda di usia 20-an tahun. Krisis pada akhirnya akan lewat dan membuat individu tumbuh semakin dewasa.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RiWKAUY4nCthtL4rhJ-wI447ns4=/1024x527/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F2f8536e8-6cea-44bb-9eb1-a50c6bf0d7ac_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Gambar karya seniman grafiti dan mural dari komunitas Rain City Strike (RCS) yang menghiasi dinding di Jalan Gedong Sawah, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/8/2020). Komunitas seni grafiti menjadi wadah kegiatan positif anak muda menyalurkan bakat seiring berkembangnya seni grafiti dan mural di Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS — Krisis seperempat abad atau quarter life crisis dimaknai sebagai masa sulit para milenial masa kini. Serangan emosional dari dalam dan luar diri datang bertubi-tubi. Ujungnya, milenial mempertanyakan dan meragukan eksistensi diri, hingga kehilangan arah hidup. Kendati berat, badai krisis akan berlalu pada akhirnya.

Krisis ini dipicu banyak hal, salah satunya membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Hal ini lazim dialami milenial. Melalui media sosial, anak muda membandingkan diri dengan orang lain yang dinilai ”lebih”, baik dalam segi penampilan fisik, prestasi, pekerjaan, maupun kehidupan romansa.

Editor:
khaerudin
Bagikan