Indonesia Jadi Target Penipuan Siber Terbanyak di Asia Tenggara
Kondisi sosial dan ekonomi yang tidak menentu dinilai menjadi wadah pertumbuhan yang subur bagi serangan siber di dunia. Interpol menduga serangan siber justru akan terus kian meningkat.
LYON, KOMPAS — Kondisi sosial dan ekonomi yang tidak menentu dinilai menjadi wadah pertumbuhan yang subur bagi serangan siber di dunia. Interpol menduga serangan siber justru akan terus kian meningkat, terlebih lagi kelak ketika pengobatan dan vaksin Covid-19 mulai tersedia.
Organisasi kerja sama antarkepolisian dunia, Interpol, Selasa (4/8/2020) malam waktu Indonesia, merilis laporan berjudul ”Cybercrime: Covid-19 Impact” yang mengulas mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap lanskap keamanan siber di dunia. Dalam catatan Interpol, Indonesia menjadi negara target penipuan siber dalam bentuk phishing atau pengelabuan terbanyak di kawasan Asia Tenggara.