Masifnya pemasaran kamera digital dengan berbagai jenis dan ukuran menandai era fotografi masa kini. Hampir setiap bulan, para produsen kamera menawarkan seri-seri terbarunya kepada masyarakat. Berbagai keunggulan kamera-kamera digital terbaru dari sisi kecepatan dan kualitas foto yang dihasilkan menjadi konten utama promosi. Intinya, mendorong masyarakat untuk membeli dan menikmati berbagai fasilitas kamera yang semakin ”pintar”. Kadang kita mendengar, perkataan ”memotret semakin mudah”, memang, dan fotografi domestik semakin meaningless, hadir tanpa kesan.
Bagaimana tidak? Berbekal gawai yang semakin pintar, hampir semua hal kita foto, yang akhirnya mengurangi rasa pengalaman memfoto semakin membosankan. Ketika kebosanan semakin menjadi-jadi, muncullah ide dari dosen dan mahasiswa Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, untuk menghadirkan pengalaman yang tidak biasa dalam berfotografi.
Ide itu diwujudkan melalui pembuatan kamera yang unik, yaitu Afghan Camera. Kamera ini berangkat dari gagasan untuk menciptakan sebuah karya interaktif yang terinspirasi dari kerangka kerja fotografi analog atau fotografi berbasis film dan keinginan mengajak para pemirsa untuk ikut terlibat dalam sebuah proses penghadiran imaji fotografi. Tim periset kamera ini terdiri dari Irwandi, M Fajar Apriyanto, Irwandi, Ade Aulia Rahman, dan M Faiz.