Mencoba kecanggihan teknologi pemindai dari Epson untuk mempermudah digitalisasi arsip foto dari era analog fotografi.

Dengan membuat hasil cetakan foto yang berkualitas tinggi dan tahan lama, seorang fotografer bisa menjual fotonya sebagai karya seni bernilai tinggi.

Di fotografi analog kita harus melakukan semua secara manual, mulai pasang film, setting kamera saat memotret, hingga proses cuci cetaknya. Semua harus dikuasai untuk mendapatkan foto bagus sebagai sebuah karya seni.

Afghan Camera adalah kamera analog yang dirancang agar fotografer tidak hanya dapat melakukan pemotretan, tetapi juga melakukan proses cetak foto di dalam kamera tersebut.

Fujifilm mencoba menyelaraskan teknologi analog dan digital. Informasi foto cetakan kovensional disatukan melalui sistem digital dengan memanfaatkan kode respons cepat atau QR.

Di abad kamera digital, Fujifilm meluncurkan kamera analog instan terbarunya, Instax Mini 40, untuk pasar Indonesia. Bagi fotografer dan penyuka kamera analog instan, Instax Mini 40 bisa menjadi pilihan.

Mengenal tentang film slide yang menjadi kekayaan dokumentasi foto di era fotografi analog

”Slide” film 35mm yang biasa digunakan untuk kamera SLR cukup populer di kalangan fotografer.