KEUANGAN NEGARA
Mendadak Hemat di Akhir Tahun
Efisiensi perjalanan dinas bisa menghemat triliunan rupiah. Siasat menciptakan ruang fiskal ketika penerimaan seret.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F11%2F08%2F39e53368-4cd1-4b23-ae44-b54ee74dc5fb_jpg.jpg)
Foto multiple exposure Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa edisi November 2024 di Jakarta, Jumat (8/11/2024). Sri Mulyani melaporkan APBN 2024 mengalami defisit sebesar Rp 309,2 triliun atau 1,37 persen terhadap produk domestik bruto per Oktober.
”Ini tahun yang sangat berat,” ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat perdananya dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat sejak ia dilantik kembali menjadi bendahara negara dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto, Rabu (13/11/2024).
Menurut dia, sesuai prediksi yang dibuat pemerintah lima bulan lalu, penerimaan negara pada tahun ini memang tidak akan mencapai target. Pertumbuhan pajak negatif akibat turunnya harga sejumlah komoditas andalan Indonesia, seperti minyak sawit mentah (CPO) dan batubara.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Mendadak Hemat di Akhir Tahun".
Baca Epaper Kompas