logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKebijakan Insentif Arahkan...
Iklan

Kebijakan Insentif Arahkan Penyaluran Kredit Bank ke Sektor Padat Karya

Berbagai upaya dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, antara lain insentif penyaluran kredit sektor prioritas.

Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
Β· 0 menit baca
Tamu undangan saat tur berkeliling melihat area produksi PT KCC Glass Indonesia yang memproduksi kaca di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (3/10/2024).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Tamu undangan saat tur berkeliling melihat area produksi PT KCC Glass Indonesia yang memproduksi kaca di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (3/10/2024).

JAKARTA, KOMPAS β€” Bank Indonesia akan mengalihkan fokus insentif makroprudensial bagi perbankan, dari sektor padat modal ke sektor padat karya. Kebijakan tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menyasar sektor-sektor penyerap tenaga kerja tanpa mengesampingkan aspek kehati-hatian dan pengelolaan risiko.

Per 1 Januari 2025, BI akan mengarahkan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) ke sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja, seperti perdagangan besar dan eceran, pertanian, transportasi, ekonomi kreatif, serta industri pengolahan. KLM merupakan insentif dalam bentuk likuiditas melalui pelonggaran pemenuhan giro wajib minimum (GWM) bagi bank yang menyalurkan kredit ke sektor-sektor tertentu.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan