logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMereguk Cuan Jamur Tiram di...
Iklan

Mereguk Cuan Jamur Tiram di Penajam

Dengan adanya pendampingan, kemitraan di masyarakat semakin berkembang dalam mendukung ketahanan pangan sekitar.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Tumpukan kemasan  <i>baglog</i> atau media tanam budidaya jamur tiram di Kelurahan Waru, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (26/9/2024). Budidaya jamur memanfaatkan limbah serbuk kayu dari rumah penggergajian.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Tumpukan kemasan baglog atau media tanam budidaya jamur tiram di Kelurahan Waru, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (26/9/2024). Budidaya jamur memanfaatkan limbah serbuk kayu dari rumah penggergajian.

Budidaya jamur tiram tak hanya bisa dilakukan di area sejuk, tetapi di daerah dengan cuaca relatif panas, seperti di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dengan harga jual yang mencapai dua kali lipat dibandingkan di Pulau Jawa, budidaya jamur tiram menghadirkan cuan. Lebih jauh, pemanfaatan serbuk kayu sebagai bahan baku media tanam turut serta menekan emisi gas rumah kaca.

Siang itu, di ruang inkubasi di samping rumahnya, Kelurahan Waru, Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (26/9/2024), Abdul Wahab (53) mengecek ratusan baglog atau media tanam jamur. Ia hendak memastikan miselium atau kumpulan benang jamur sudah memenuhi baglog. Apabila warna putih miselium sudah memenuhi kantong, artinya tidak lama lagi jamur bisa dipanen.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan