Ekonomi Kreatif
Kisah Petani Papua di Balik Secangkir Kopi Amungme Gold
Di balik secangkir kopi Amungme Gold tersimpan kisah perjalanan petani kopi Papua yang panjang dan menantang.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F09%2F14%2F03f03a0d-859b-422d-aaae-1f7b712bfe57_jpg.jpg)
Biji kopi dari Pegunungan Grassberg untuk diolah di Amungme Gold Coffee, di Kafe Amungme Gold Coffee, Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (2/9/2024).
Kopi Arabika Amungme Gold menjadi kopi Papua yang paling dicari tamu-tamu yang berkunjung ke Timika, Papua Tengah. Pada saat penutupan Pekan Olahraga Nasional XX Tahun 2021, misalnya, kopi itu laris diborong oleh atlet, official, dan penonton. Ada yang untuk diseduh sendiri, ada juga yang untuk oleh-oleh. Saking larisnya, sampai tersiar kabar bahwa stoknya langka saat itu.
Sejauh ini, stok kopi hanya dijual secara luar jaringan (luring) di Rumah Kopi Amungme Gold yang dikelola oleh Koperasi Serba Usaha Amungme Gold, binaan PT Freeport Indonesia. Kompas berkesempatan berkunjung ke Rumah Kopi Amungme Gold yang terletak di seberang Gereja Shalom Amungsa, Jalan Malaria Control, Timika, Senin (2/9/2024) sore.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Di Balik Secangkir Kopi Amungme Gold".
Baca Epaper Kompas