logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDaya Beli Masyarakat Lemah,...
Iklan

Daya Beli Masyarakat Lemah, Kunjungan Mal di Bawah Target

Pelemahan daya beli disikapi mal dengan menghadirkan konsep baru, hingga gelaran pesta diskon guna menarik pengunjung.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
Β· 0 menit baca
Pengunjung berbelanja aksesoris dalam Pembukaan Jakarta Kreatif Festival (JKF) dan Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024). KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS) 6-6-2024
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pengunjung berbelanja aksesoris dalam Pembukaan Jakarta Kreatif Festival (JKF) dan Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024). KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS) 6-6-2024

JAKARTA, KOMPAS - Pusat perbelanjaan atau ritel mulai terimbas dampak pelemahan daya beli masyarakat menengah ke bawah. Tingkat rata-rata keterisian mal dan jumlah pengunjung menurun. Pelemahan terutama berlangsung pada pusat belanja di segmen menengah bawah.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Wijaya, Kamis (12/9/2024), berpendapat, penurunan daya beli masyarakat kelas menengah bawah mulai terlihat, terutama setelah Idul Fitri 2024. Daya beli masyarakat menengah bawah yang menurun menyebabkan pola belanja cenderung tertahan, yakni konsumen membeli barang ataupun produk dengan nilai atau harga satuan yang lebih rendah.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan