Pariwisata
Destinasi Prioritas, Proyek Ambisius dengan Ragam Tantangan
Proyek pengembangan destinasi pariwisata masih mengalami hambatan di lapangan. Apa saja tantangannya?
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F07%2F24%2F93553aca-0a26-4a78-81b8-653ed69cc624_jpg.jpg)
Anggota Photographic Society of America (PSA) berkunjung ke obyek wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024). Sebanyak 222 anggota PSA dari 22 negara mengikuti kegiatan pertemuan tahunan dengan berkunjung ke sejumlah obyek wisata di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, sambil memotret berbagai hal menarik yang mereka temui. Hal ini bermanfaat, antara lain, sebagai sarana promosi potensi pariwisata Indonesia.
Destinasi super prioritas dan destinasi pariwisata prioritas menjadi salah satu program unggulan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, setidaknya dalam lima tahun terakhir. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kontribusi pariwisata bagi perekonomian Indonesia.
Destinasi super prioritas atau DSP mencakup lima destinasi wisata yang digarap agar bisa menjadi “Bali baru”. Kelima destinasi itu adalah Danau Toba di Sumatera Utara; Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur; Mandalika di Nusa Tenggara Barat; Likupang di Sulawesi Utara; dan Borobudur di Jawa Tengah. Harapannya, pembangunan dapat mengangkat kualitas destinasi sehingga menjadi destinasi berstandar kelas dunia.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Destinasi Prioritas, Proyek dengan Ragam Tantangan".
Baca Epaper Kompas