Iklan
Jelang Pidato Nota Keuangan: Ambisi Dua Presiden dalam Satu APBN
Masa depan ekonomi dan fiskal Indonesia dipertaruhkan dalam pidato Nota Keuangan terakhir Presiden Jokowi, Jumat ini.
Satu dekade lalu, Joko Widodo terpilih menjadi presiden di tengah nuansa transisi pemerintahan yang tidak mudah. Sebagai pendatang baru di panggung politik nasional, Jokowi saat itu tidak bisa leluasa ikut campur dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015.
Pendahulunya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tegas membatasi keterlibatan Jokowi dalam menyusun RAPBN. Sesuai prosedur, APBN di masa transisi memang disusun oleh pemerintahan lama di sisa masa jabatannya meski yang menjalankan adalah pemerintahan baru hasil pemilu.