MINYAK DAN GAS BUMI
Proyek Strategis Hulu Migas Perlu Akselerasi
SKK Migas mencatat, ada potensi penambahan 140.000 barel minyak per hari dari sejumlah proyek strategis nasional.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F12%2F23%2F42d133dd-373f-4d39-b9bd-489eec06af2e_jpg.jpg)
Lanskap kawasaan sumur eksplorasi East Pondok Aren-001 di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023). PT Pertamina Hulu Energi baru saja menemukan cadangan minyak bumi di sumur tersebut. Hasil tes menunjukkan cadangan minyak baru tersebut diperkirakan memiliki deposit minyak 92,79 juta barel setara minyak (MMBOE).
JAKARTA, KOMPAS — Tren penurunan realisasi produksi siap jual atau lifting minyak bumi perlu direspons dengan percepatan sejumlah proyek strategis, baik yang akan beroperasi dalam waktu dekat maupun beberapa tahun ke depan. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mencatat, ada potensi penambahan 140.000 barel minyak per hari dan 4.526 juta standar kaki kubik gas per hari dari proyek strategis nasional.
Sebelumnya, dalam konferensi pers progres kinerja hulu migas semester I-2024, di Jakarta, Jumat (19/7/2024), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat lifting minyak bumi sebesar 576.000 barel minyak per hari (BOPD) atau jauh di bawah target APBN 2024 yang 635.000 BOPD. Sementara realisasi salur gas ialah 5.301 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau masih di bawah target APBN 2024 yang 5.785 MMSCFD.