SKF Indonesia Ekspansi ke Indonesia Timur
SKF Indonesia menangkap peluang memasok bearing mesin dan menawarkan jasa pendampingan pemeliharaannya Indonesia Timur.
JAKARTA, KOMPAS - Melihat potensi besar dari makin menggeliatnya berbagai kegiatan ekonomi besar di Indonesia Timur, perusahaan manufaktur bantalan atau bearing mesin industri SKF Indonesia berekspansi ke kawasan itu. Tak hanya mengambil peluang dari penyediaan barang dan jasa pendampingan pemeliharaan mesin industri perusahaan manufaktur di kawasan itu, SKF Indonesia juga melihat potensi sumber daya manusia yang bisa dikembangkan di sana.
Country Managing Director & President Director PT SKF Indonesia, Satheswaran Mayachandran, mengatakan, Indonesia punya potensi pertumbuhan ekonomi yang bisa dimanfaatkan untuk 20-40 tahun ke depan. Salah satu potensi yang dimaksud bersumber dari kawasan Indonesia Timur.
Kawasan Indonesia Timur, ia melanjutkan, memiliki banyak potensi mulai dari sektor tambang, konstruksi, hingga pengolahan logam. Kegiatan ekonomi yang masif di wilayah itu akan mendatangkan perusahaan-perusahaan yang operasionalnya menggunakan mesin-mesin industri.
Semua industri membutuhkan bearing. Mesin apa saja yang berputar, membutuhkan bearing.
Melihat peluang ini, SKF Indonesia akan memasok bearing mesin dan menawarkan jasa pendampingan pemeliharaannya dari operasionalisasi mesin-mesin industri tersebut. Untuk itu, SKF Indonesia membuka kantor perwakilan di Makassar.
”Semua industri membutuhkan bearing. Mesin apa saja yang berputar, membutuhkan bearing. SKF Indonesia hadir untuk menyokong dan menjadi sistem pendukung kegiatan ini,” ujar Satheswaran ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Satheswaran menjelaskan, aktivitas hilirisasi mengolah bahan mentah logam menjadi bernilai tambah membuat proses produksi jadi lebih kompleks. SKF Indonesia hadir menawarkan pengalaman dan pendampingan untuk menunjang proses produksi ini.
Sejalan dengan produksi yang kian kompleks, Satheswaran berpendapat, kebutuhan sumber daya manusia di kawasan Indonesia Timur juga akan bertambah. Oleh sebab itu, memaksimalkan potensi sumber daya manusia menjadi faktor yang juga penting.
Untuk itu, SKF akan membuka pusat penelitian dan pendidikan insinyur di Surabaya, termasuk membangun laboratorium riset dan pengembangan teknologi. SKF juga akan mendatangkan para ahli dari Swedia, Amerika Serikat, dan China, ke Indonesia. Mereka adalah para ahli dari kantor SKF di negara lainnya.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Timur Melejit, Infrastruktur Perlu Digenjot
Satheswaran menjelaskan, langkah ini untuk membantu perusahaan lain di Indonesia agar tidak perlu repot berinvestasi riset pengembangan dan bisa langsung memanfaatkan fasilitas dari SKF Indonesia.
Fasilitas di Surabaya ini akan melengkapi fasilitas mereka yang sudah ada di Cakung, Jakarta Timur. Dengan demikian, fasilitas Cakung akan melayani untuk kawasan Indonesia Barat dan Surabaya untuk melayani kawasan Indonesia Timur.
SKF adalah perusahaan manufaktur bantalan atau bearing mesin industri yang berdiri 1907 di Swedia. Kini, mereka tersebar di 130 negara termasuk di Indonesia.
National Sales & Marcom PT SKF Industrial Indonesia Arie Marsetyo (ketujuh dari kanan depan) dan Direktur Liga Kompas Kacang Garuda U-14 Emilius Caesar Alexey (kedelapan dari kanan depan) berfoto bersama Intan Soccer Cipta Cendikia yang meraih peringkat ke-2 dalam Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (10/3/2024).
Tumbuh pesat
Pertumbuhan ekonomi kawasan Indonesia Timur memang tengah tumbuh pesat. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan I-2024, pertumbuhan ekonomi di pulau-pulau kawasan Indonesia Timur tumbuh lebih besar dari pada kawasan Indonesia lainnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur yang diwakili Maluku & Papua dan Sulawesi lebih tinggi dibandingkan kawasan lainnya seperti Sumatera, Jawa, Bali Nusa Tenggara, dan Kalimantan.
Pertumbuhan ekonomi Maluku & Papua mencapai 12,15 persen. Angka ini tertinggi dibandingkan semua kawasan lainnya. Menurut BPS, pertumbuhan ini ditopang oleh pertambangan, penggalian, administrasi pemerintahan, dan perdagangan.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Sulawesi mencapai 6,35 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh industri pengolahan, pertambangan, penggalian, dan konstruksi.
Dari sisi investasi, mengutip data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) di kawasan Indonesia Timur pada triwulan I-2024 mencapai Rp 63,8 triliun atau setara dengan 15,9 persen dari total investasi di Indonesia.
Investasi di Sulawesi mencapai Rp 35,9 triliun. Sementara investasi di Maluku dan Papua mencapai Rp 27,9 triliun.
Baca juga: Jalan Panjang Menciptakan Nilai Tambah Nikel di Indonesia
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Muhammad Faisal, menilai, pemerataan pembangunan di era Jokowi memang mulai terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat di kawasan Indonesia timur dan tengah. Namun, pergeseran itu belum terlalu signifikan dalam satu dekade terakhir.
”Ada pergeseran dari Jawa ke luar Jawa, tetapi belum terlalu signifikan karena masih di kisaran 1 persen. Pertumbuhan ekonomi di Maluku, Papua, dan Sulawesi memang tinggi-tinggi karena kontribusi dari hilirisasi dan masuknya investasi smelter di sektor pertambangan,” kata Faisal.