Pajak Seret, Pemerintah ”Putar Otak” Cari Cara Menambal Defisit APBN 2025
Untuk membiayai belanja di tahun pertama pemerintahan Prabowo, tambahan penerimaan dicari lewat sumber-sumber nonpajak.
Pemerintahan Joko Widodo mencari cara untuk mendanai berbagai program dan janji kampanye presiden terpilih Prabowo Subianto. Di saat penerimaan perpajakan akhir-akhir ini seret bahkan terkontraksi, pemasukan nonpajak pun diandalkan untuk menambal defisit di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Di tahun pertamanya menjabat, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membutuhkan anggaran berisar 14,59-15,18 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk membiayai belanja pemerintah. Itu sudah mencakup sejumlah program lama milik pemerintahan Joko Widodo yang mesti dilanjutkan serta program-program baru Prabowo-Gibran.