logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHarga Minyak Mentah Menguat...
Iklan

Harga Minyak Mentah Menguat dan Rupiah Melemah, Apa Dampak bagi RI?

Kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan rupiah tidak menguntungkan Indonesia yang masih bergantung pada impor minyak.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 0 menit baca
Petugas mengisi bahan bakar minyak jenis pertalite di SPBU 31.128.02 MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2024). Sepekan terakhir, ramai kabar yang menyebutkan pertalite akan diganti dengan pertamax green. Adapun Pertamina menyebut pencampuran gasolin RON 90 dengan bioetanol untuk menjadi produk pertamax green 92 masih dalam tahap kajian.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Petugas mengisi bahan bakar minyak jenis pertalite di SPBU 31.128.02 MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2024). Sepekan terakhir, ramai kabar yang menyebutkan pertalite akan diganti dengan pertamax green. Adapun Pertamina menyebut pencampuran gasolin RON 90 dengan bioetanol untuk menjadi produk pertamax green 92 masih dalam tahap kajian.

JAKARTA, KOMPAS β€Šβ€”β€Š Data Bloomberg, Selasa (18/6/2024), menunjukkan, harga minyak mentah jenis Brent tercatat 84,25 dollar AS per barel atau kembali pulih setelah sempat menyentuh level 77 dollar AS per barel pada awal Juni lalu. Sementara itu, rupiah diperdagangkan Rp 16.374 per dollar AS berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate akhir pekan lalu. Situasi ini akan memberatkan fiskal Indonesia yang masih bergantung pada impor minyak mentah.

”Saya kira kondisinya akan memperberat beban subsidi ke arah yang lebih besar. Sebab, apabila tidak ada penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), alokasi subsidi (untuk energi) akan menjadi lebih besar,” kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro saat dihubungi, Selasa (18/6/2024), di Jakarta.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan