logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊJalan Karet Thailand dan RI...
Iklan

Jalan Karet Thailand dan RI Hadapi EUDR

Menghadapi EUDR, Thailand menerapkan sistem Traceable Rubber Trading yang terintegrasi dengan bursa komoditas karet.

Oleh
HENDRIYO WIDI
Β· 1 menit baca
Kotak kemasan berisi lembaran karet yang telah melewati proses standardisasi sebelum dikirim untuk diolah kembali menjadi bahan baku barang jadi di pabrik pengolahan karet PT Perkebunan Nusantara IX, Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2023). Hasil pengolahan karet dari pabrik sebagian besar untuk pasar ekspor dan industri manufaktur di dalam negeri.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Kotak kemasan berisi lembaran karet yang telah melewati proses standardisasi sebelum dikirim untuk diolah kembali menjadi bahan baku barang jadi di pabrik pengolahan karet PT Perkebunan Nusantara IX, Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2023). Hasil pengolahan karet dari pabrik sebagian besar untuk pasar ekspor dan industri manufaktur di dalam negeri.

Jika tidak ditunda, Undang-Undang Produk Bebas Deforestasi Uni Eropa atau EUDR akan diimplementasikan penuh pada Januari 2025. Terhitung sejak Mei 2024, berarti tinggal tujuh bulan lagi. Thailand sudah meluncurkan program Traceable Rubber Trading. Bagaimana dengan Indonesia?

Thailand merupakan negara produsen karet nomor satu dunia dan Indonesia nomor dua dunia. Pada 2023, produksi karet alam atau mentah Thailand sebesar 4,63 juta ton, sedangkan Indonesia 2,65 juta ton.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan