logo Kompas.id
EkonomiPemerintah Kerahkan APBN untuk...
Iklan

Pemerintah Kerahkan APBN untuk Redam Dampak Kenaikan Suku Bunga

Untuk menghadapi dampak rambatan kenaikan suku bunga acuan, program stimulus dan perlindungan sosial akan dipertajam.

Oleh
AGNES THEODORA
· 0 menit baca
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sepanjang pekan ini terus berfluktuasi di atas level Rp 16.000. Hal ini terjadi seiring dengan menguatnya indeks dollar AS (DYX) yang dalam pekan ini bergerak 106 basis poin atau menembus level tertinggi sejak 9 November 2023. Tren kenaikan DYX ini terjadi sejak akhir Maret 2024.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sepanjang pekan ini terus berfluktuasi di atas level Rp 16.000. Hal ini terjadi seiring dengan menguatnya indeks dollar AS (DYX) yang dalam pekan ini bergerak 106 basis poin atau menembus level tertinggi sejak 9 November 2023. Tren kenaikan DYX ini terjadi sejak akhir Maret 2024.

JAKARTA, KOMPAS — Keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan menjadi 6,25 persen demi menstabilkan nilai tukar rupiah bisa memunculkan tekanan ekonomi terhadap sektor riil dan daya beli masyarakat. Pemerintah akan mempertajam sejumlah kebijakan yang sudah ada di APBN untuk meredam dampak rambatan dari kebijakan pengetatan moneter itu.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan bahwa pemerintah sudah tidak asing lagi dengan gejolak ketidakpastian ekonomi selama beberapa tahun terakhir. Di setiap momen gejolak ekonomi itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selalu ”turun tangan” untuk menjadi peredam guncangan (shock absorber).

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan