Perdagangan Elektronik
Raksasa Teknologi China-Singapura Akan Dikte E-dagang Asia Tenggara
Manuver raksasa teknologi China dan Singapura akan mendikte dan memperebutkan e-dagang Asia Tenggara pada 2024.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F25%2F40ff9dc0-f22b-43b7-926d-a53a3053e855_jpeg.jpg)
Asep Rahmat, pemilik jenama Boty, saat ditemui pada acara Inacraft di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta, Rabu (14/10/2023). Asep yang merupakan produsen sepatu kulit terdampak dengan banjirnya produk impor di platform e-dagang.
JAKARTA, KOMPAS — Manuver dan pertarungan antara raksasa teknologi dari China dan Singapura akan menentukan tren e-dagang Asia Tenggara pada 2024. Persaingan ketat para raksasa teknologi itu dalam memperebutkan pasar e-dagang Asia Tenggara yang besar akan membentuk lanskap dan dinamika e-dagang kawasan.
Perusahaan analisis mahadata pasar e-dagang Cube Asia, dalam Cube Pulse Report 2023, yang dirilis akhir Desember 2023, menyebutkan, konvergensi layanan bermedia sosial dan e-dagang dalam satu platform menjadi satu dari lima tren e-dagang yang diprediksi semakin berkembang pada 2024 dan seterusnya di Asia Tenggara.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 9 dengan judul "Manuver Raksasa Dikte E-Dagang Asia Tenggara".
Baca Epaper Kompas