logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBiaya Spektrum Frekuensi...
Iklan

Biaya Spektrum Frekuensi Meningkat Lima Kali Lipat sejak 2010

Total biaya penggunaan spektrum frekuensi di Indonesia naik lima kali lipat sejak 2010. Ini membuat pembangunan infrastruktur jaringan belum optimal dan merata ke semua daerah.

Oleh
MEDIANA
Β· 1 menit baca
Para pekerja dari PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera sedang membangun salah satu menara <i>base transceiver station</i>  setinggi 18 meter di wilayah pedalaman Papua tahun 2022.
DOKUMENTASI PT INFRASTRUKTUR BISNIS SEJAHTERA

Para pekerja dari PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera sedang membangun salah satu menara base transceiver station setinggi 18 meter di wilayah pedalaman Papua tahun 2022.

JAKARTA, KOMPAS β€Šβ€”β€Š Total biaya penggunaan spektrum frekuensi di Indonesia, sesuai temuan riset asosiasi yang mewadahi kepentingan operator telekomunikasi seluler seluruh dunia atau GSMA, telah meningkat lebih dari lima kali lipat sejak tahun 2010. Situasi ini diyakini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pembangunan infrastruktur jaringan belum optimal dan merata ke semua daerah.

Temuan riset itu dimuat dalam laporan Biaya Spektrum Berkelanjutan untuk Memperkuat Ekonomi Digital Indonesia yang dirilis oleh GSMA, Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Dalam laporan itu disebutkan, biaya penggunaan spektrum frekuensi yang dimaksud adalah biaya saat lelang dan perpanjangan perizinan pemakaian spektrum frekuensi setelah sepuluh tahun. Mekanisme biaya perpanjangan perizinan pemakaian biasanya turut mempertimbangkan inflasi dan populasi penduduk.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan