logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDepresiasi Rupiah Mulai...
Iklan

Depresiasi Rupiah Mulai Senggol Manufaktur

Sektor manufaktur yang masih membutuhkan impor sejumlah bahan baku mulai mengalami kenaikan biaya produksi dan logistik.

Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
Β· 1 menit baca
Seorang pegawai memeriksa uang dollar Amerika Serikat di tempat penukaran valuta asing Dolarindo di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (5/3/2021). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia, nilai tukar rupiah pada hari Jumat Rp 15.252 per dollar AS, melemah 15 poin dari hari sebelumnya.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Seorang pegawai memeriksa uang dollar Amerika Serikat di tempat penukaran valuta asing Dolarindo di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (5/3/2021). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia, nilai tukar rupiah pada hari Jumat Rp 15.252 per dollar AS, melemah 15 poin dari hari sebelumnya.

JAKARTA, KOMPAS - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengakibatkan sejumlah sektor industri manufaktur, seperti industri makanan-minuman serta industri tekstil dan produksi tekstil dalam negeri, terdampak. Pelemahan kurs juga berpotensi memangkas daya beli dan permintaan masyarakat.

Nilai tukar rupiah saat ini tengah melemah atau terdepresiasi akibat ketidakpastian pasar keuangan global. Mengutip kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada Selasa (17/10/2023) malam, kurs rupiah berada di level Rp 15.718 atau melemah 1,49 persen dibandingkan dengan akhir September 2023. Secara kalender berjalan, nilai tukar rupiah juga tercatat melemah 0,80 persen dibandingkan akhir Desember 2022.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan