logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHilirisasi Mulai Berdampak,...
Iklan

Hilirisasi Mulai Berdampak, Besi dan Baja Dominasi Ekspor ke China

Ekspor Indonesia ke China meningkat pada Agustus 2023 yang didominasi besi dan baja. Apabila pemerintah konsisten menjalankan program hilirisasi, struktur ekspor Indonesia dapat berubah.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Β· 0 menit baca
Besi baja yang akan di kirim ke Batam diletakkan di Kompleks Pelabuhan Sunda Kelapa, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (2/4/2022). Pada Januari-Februari 2022, nilai impor besi dan baja mencapai 2,34 miliar dollar AS, meningkat 75,2 persen dibandingkan dengan periode Januari-Februari 2021 dengan nilai impor 1,33 miliar dollar AS.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Besi baja yang akan di kirim ke Batam diletakkan di Kompleks Pelabuhan Sunda Kelapa, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (2/4/2022). Pada Januari-Februari 2022, nilai impor besi dan baja mencapai 2,34 miliar dollar AS, meningkat 75,2 persen dibandingkan dengan periode Januari-Februari 2021 dengan nilai impor 1,33 miliar dollar AS.

JAKARTA, KOMPAS β€” Program hilirisasi mulai terlihat dari peralihan struktur komoditas ekspor ke China. Pemerintah perlu membuat ekosistem hilirisasi yang terjaga.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (15/9/2023), menyebutkan, nilai ekspor pada Agustus 2023, baik dari sektor migas maupun nonmigas, sebesar 22 miliar dollar AS. Angka itu naik 5,47 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Editor:
Bagikan