logo Kompas.id
EkonomiTransportasi Massal Baru...
Iklan

Transportasi Massal Baru Ungkit Pertumbuhan Properti

Area yang terkoneksi dengan beragam transportasi publik yang terintegrasi akan meningkatkan prospek ekonomi, mobilitas masyarakat, dan menumbuhkan antusiasme orang-orang untuk tinggal di kawasan.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
· 1 menit baca
Apartemen dan pusat perbelanjaan Poins yang terhubung dengan Stasiun MRT di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023). Perkembangan infrastruktur MRT dan LRT)akan mendorong permintaan hunian vertikal berkonsep kawasan berorientasi transit (TOD).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Apartemen dan pusat perbelanjaan Poins yang terhubung dengan Stasiun MRT di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023). Perkembangan infrastruktur MRT dan LRT)akan mendorong permintaan hunian vertikal berkonsep kawasan berorientasi transit (TOD).

JAKARTA, KOMPAS — Beroperasinya moda kereta ringan lintas raya terpadu atau LRT Jabodebek pada akhir Agustus 2023 dan rencana operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB bulan Oktober 2023 diyakini mendorong transformasi properti kawasan. Transportasi massal baru itu dinilai menjadi daya tarik bagi pertumbuhan hunian dan fasilitas komersial.

Country Manager 99 Group Indonesia Maria Herawati Manik, Jumat (8/9/2023), mengemukakan, upaya pemerintah meresmikan operasional kedua proyek transportasi massal itu merupakan langkah signifikan yang berdampak pada masyarakat, maupun transformasi properti di kawasan. Becermin pada pengembangan moda raya terpadu (MRT) Jakarta, daerah yang belum dikembangkan secara maksimal menjadi potensial di masa depan. Hal serupa diperkirakan terjadi di kawasan LRT Jabodebek dan KCJB.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan