logo Kompas.id
EkonomiHarga Gula di Indonesia...
Iklan

Harga Gula di Indonesia Berpotensi Naik jika India Hentikan Ekspor

India merupakan salah satu kontributor besar dalam pasar gula dunia. Harga gula mentah di pasar global diperkirakan akan meningkat ke posisi 26-27 sen AS per pon, padahal biasanya di angka 20-22 sen AS per pon

Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
· 0 menit baca
Proses pembongkaran gula mentah yang didatangkan dari Thailand dengan menggunakan Kapal Pac Alcamar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/5/2023). Pada 2023, Indonesia akan mengimpor gula sebanyak 4,641 juta ton. Kuota impor gula itu terdiri dari impor gula mentah bahan baku industri rafinasi sebanyak 3,6 juta ton, 991.000 ton gula kristal putih, dan 50.000 ton gula untuk kebutuhan khusus.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Proses pembongkaran gula mentah yang didatangkan dari Thailand dengan menggunakan Kapal Pac Alcamar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/5/2023). Pada 2023, Indonesia akan mengimpor gula sebanyak 4,641 juta ton. Kuota impor gula itu terdiri dari impor gula mentah bahan baku industri rafinasi sebanyak 3,6 juta ton, 991.000 ton gula kristal putih, dan 50.000 ton gula untuk kebutuhan khusus.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah India memberikan sinyal akan menutup keran ekspor gula lantaran potensi penurunan produksi. Indonesia perlu mewaspadai situasi tersebut karena dapat berdampak pada kenaikan harga gula dunia dan merambat ke pasar dalam negeri.

India akan menghentikan ekspor pada periode berikutnya, yakni Oktober 2023-September 2024, demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Langkah itu diambil lantaran berkurangnya curah hujan hingga 50 persen di sejumlah distrik utama produsen tebu sehingga produksi pada periode berikutnya diperkirakan menurun (Kompas.id, 24/8/2023).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan