logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDanau Kaolin, dari Bekas...
Iklan

Danau Kaolin, dari Bekas Tambang ke Destinasi Wisata

Tidak sedikit aktivitas tambang berdampak pada kerusakan lingkungan. Walakin, jika dikelola dengan baik, kulong tambang bisa menjadi potensi pariwisata unik, seperti Danau Kaolin.

Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
Β· 1 menit baca
Para wisatawan mendatangi Danau Kaolin saat akhir pekan di Danau Kaolin, Desa Nibung, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (9/7/2023).
KOMPAS/AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO

Para wisatawan mendatangi Danau Kaolin saat akhir pekan di Danau Kaolin, Desa Nibung, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (9/7/2023).

Tidak ada yang benar-benar baik ataupun buruk seutuhnya di dunia ini. Dari sesuatu yang buruk sekalipun, terdapat secercah kebaikan di baliknya, begitu pula sebaliknya. Kalimat itu telontar dari mulut Maryadi, Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Nibung Jaya Abadi, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepualauan Bangka Belitung, saat menceritakan kilas balik terciptanya Danau Kaolin.

Sembari menyisakan sedikit gemuruh, gumpalan awan mendung yang bergelayutan mulai meninggalkan kolong langit Desa Nibung. Syahdan, hamparan biru kubangan air berhias gundukan putih tampak jauh lebih biru ketimbang langit di siang itu. Orang-orang sekitar biasa menamai tempat itu Kulong Biru.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan