PETERNAKAN
Peternak Bersiap Hadapi El Nino, Harga Produk Peternakan Berpotensi Naik
El Nino dikhawatirkan mengganggu rantai produksi peternakan. Kekeringan yang berpotensi terjadi dapat memicu lonjakan harga pakan ternak yang berimbas pada naiknya harga produk peternakan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F05%2F23%2F2e0eb918-f361-4e11-9a5a-acd27bf7aee8_jpg.jpg)
Peternak memanen telur di sebuah peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Fenomena El Nino berpotensi mengganggu rantai produksi hewan ternak, salah satunya bahan baku pakan. Hal ini dapat berimbas pada naiknya harga produk peternakan. Untuk mengantisipasi fenomena El Nino, para peternak perlu menjaga kondisi suhu, ketersediaan air, dan mengoptimalkan pemberian pakan.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino—anomali iklim kering lemah—mulai terjadi pada Juni 2023 dan dapat menguat hingga tingkat moderat pada bulan berikutnya. Pada saat yang bersamaan, gangguan iklim dari Samudra Hindia, yaitu Indian Ocean Dipole (IOD), berpeluang akan beralih menuju fase IOD positif mulai Juni 2023. Kedua fenomena itu cenderung mengurangi intensitas hujan di wilayah Indonesia dan bisa memicu kekeringan.