logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMerosotnya Permintaan Domestik...
Iklan

Merosotnya Permintaan Domestik Jadi Sinyal Pelemahan Daya Beli

Pelaku industri tidak merasakan adanya peningkatan permintaan pasar domestik yang mungkin disebabkan oleh efek akumulatif inflasi terhadap daya beli masyarakat sekaligus lambatnya penciptaan lapangan kerja baru.

Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
Β· 0 menit baca
Proses perakitan suku cadang industri manufaktur yang membuat peralatan memasak di Pabrik Nayati, Terboyo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/9/2020). Perusahaan tersebut harus berinovasi menyesuaikan kebutuhan pasar saat ini.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Proses perakitan suku cadang industri manufaktur yang membuat peralatan memasak di Pabrik Nayati, Terboyo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/9/2020). Perusahaan tersebut harus berinovasi menyesuaikan kebutuhan pasar saat ini.

JAKARTA, KOMPAS β€” Indeks kepercayaan industri atau IKI yang melambat selama tiga bulan berturut-turut mengindikasikan permintaan yang merosot, baik dari dalam negeri maupun pasar global. Kalangan pelaku industri menilai, penurunan permintaan domestik menandakan adanya pelemahan daya beli, salah satunya karena belum optimalnya penciptaan lapangan kerja.

Kementerian Perindustrian mendata, IKI pada Mei 2023 sebesar 50,9 atau masih berada di zona ekspansi. Kinerja itu ditopang oleh berekspansinya subsektor manufaktur yang berkontribusi sebesar 70,6 persen terhadap produk domestik bruto industri pengolahan nonmigas pada triwulan I-2023, seperti industri makanan, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, serta industri kendaraan bermotor, trailer, dan semitrailer. Meskipun demikian, indeks tersebut melambat sejak Februari 2023 yang berada pada posisi 52,32 menjadi 51,87 (Maret 2023) dan 51,38 (April 2023).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan