logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBFI Finance Akui Alami...
Iklan

BFI Finance Akui Alami Serangan Siber

Sampai saat ini belum ada indikasi terjadinya kebocoran data. BFI Finance melakukan berbagai langkah penanganan sesuai protokol dan dilanjutkan dengan pemulihan layanan kepada konsumen.

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
Β· 1 menit baca
Rika Apriani melakukan transaksaksi elektronik melalui ponselnya di Serua, Depok, Jawa Barat, Minggu (11/9/2022). Data pribadi menjadi instrumen penting dalam semua lingkup dunia digital. Namun, sayangnya hingga kini sudah tidak terhitung jumlah data pribadi warga yang bocor dan diperjualbelikan. Mulai dari 297 juta kebocoran data peserta BPJS Kesehatan, 26,7 juta data pengguna IndiHome, 1,3 miliar data proses registrasi kartu sim ponsel, hingga 105 juta data pemilih dari Komisi Pemilihan Umum.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Rika Apriani melakukan transaksaksi elektronik melalui ponselnya di Serua, Depok, Jawa Barat, Minggu (11/9/2022). Data pribadi menjadi instrumen penting dalam semua lingkup dunia digital. Namun, sayangnya hingga kini sudah tidak terhitung jumlah data pribadi warga yang bocor dan diperjualbelikan. Mulai dari 297 juta kebocoran data peserta BPJS Kesehatan, 26,7 juta data pengguna IndiHome, 1,3 miliar data proses registrasi kartu sim ponsel, hingga 105 juta data pemilih dari Komisi Pemilihan Umum.

JAKARTA, KOMPAS- Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk atau BFI Finance mengaku mengalami serangan siber. Akibat serangan itu, perusahaan menghentikan sementara sistem yang menyebabkan layanan pada konsumen terganggu.

Hal tersebut diakui dalam laporan keterbukaan informasi di situs bursa efek, Rabu (24/5/2023). Direktur BFI Finance Sudjono menjelaskan, pada Minggu, 21 Mei 2023, pihaknya mengalami serangan siber.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan