Harga Batubara Menentukan
Faktor keekonomian hilirisasi batubara dipengaruhi oleh harga komoditas tambang tersebut. Namun, komitmen transisi energi di Indonesia tetap harus dijalankan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F12%2F20%2F55d57117-8e1c-48a2-8e0a-7cbbd159fa85_jpg.jpg){kind=logo}
Aktivitas bongkar muat batubara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (20/12/2022). Berdasarkan data BPS, volume dan nilai ekspor batubara masing-masing sebesar 29,69 juta ton dan 4,16 miliar dollar AS.
JAKARTA, KOMPAS — Harga batubara dapat memengaruhi program hilirisasi batubara menjadi dimetil eter sebagai pengganti elpiji. Selain godaan untuk mengekspor lantaran harganya sedang tinggi, ongkos hilirisasi batubara menjadi dimetil eter bisa turut membengkak. Namun, peningkatan nilai tambah batubara tetap penting dalam jangka panjang.
”Problemnya, konversi batubara ke dimetil eter (DME) itu teknologinya mahal dan juga bergantung pada harga batubara. Saat harga batubara tinggi, tentu biaya produksi (konversi batubara ke DME) juga tinggi,” ujar Vice President for Industry and Regional Research PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dendi Ramdani, dalam webinar ”Proyeksi Tantangan Komoditas Strategis Minyak Bumi dan Batubara di Indonesia”, Jumat (3/2/2023), di Jakarta.