logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊFosil Masih Dominan, Energi...
Iklan

Fosil Masih Dominan, Energi Terbarukan Mesti Didorong Lebih Kencang

Pada triwulan III-2022, PDB Indonesia tumbuh 5,72 persen seiring pulihnya aktivitas ekonomi. Namun, dalam program pemulihan ekonomi itu, alokasi anggaran lebih banyak terserap untuk dukungan pada energi fosil.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar minyak nonsubsidi jenis pertalite di SPBU Coco di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. PT Pertamina (Persero) pada Sabtu (5/1/2019) pukul 00.00 waktu setempat menurunkan harga BBM nonsubsidi.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar minyak nonsubsidi jenis pertalite di SPBU Coco di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. PT Pertamina (Persero) pada Sabtu (5/1/2019) pukul 00.00 waktu setempat menurunkan harga BBM nonsubsidi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Alokasi anggaran untuk pemenuhan energi yang berasal dari fosil masih jauh lebih besar dibandingkan dengan untuk energi terbarukan seiring pulihnya ekonomi pascapandemi Covid-19. Pemerintah pun perlu segera memanfaatkan sejumlah peluang yang ada dalam mendukung percepatan pengembangan energi terbarukan, termasuk kesepakatan yang dicapai pada G20 di Bali, November 2022.

Dorongan perlunya akselerasi dari implementasi pengembangan energi terbarukan itu mengemuka dalam media briefing Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2023 oleh Institute Essential Services Reform (IESR), yang digelar secara daring, Rabu (14/12/2022). Adapun peluncuran laporan dan diskusi IETO IESR akan dilakukan di Jakarta pada Kamis (15/12/2022).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan