Pengangkutan
Penurunan Biaya Logistik Tanggung Jawab Bersama
Kendati perbaikan terus dilakukan, terutama terkait jasa pelayanan pelabuhan, biaya logistik dinilai masih tinggi. Pemantauan, koordinasi, dan evaluasi menjadi tantangan besar karena melibatkan sejumlah pemangku.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F09%2F09%2Fb9c4ba15-08b3-4f7a-89e5-148cafc75323_jpg.jpg)
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (23/9/2021).
Koordinator Pelaksana Strategi Nasional Pencegahan Korupsi Pahala Nainggolan menilai, biaya logistik di Indonesia yang mencapai 23,3 persen dari produk domestik bruto terlalu tinggi. Angka itu juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan ongkos logistik di sejumlah negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
”Kita percaya, kalau biaya tinggi dan banyak pemangku kepentingan di situ, sudah pasti ada korupsinya. Karena itu, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan,” ujarnya dalam webinar ”Pangkas Port Stay dan Cargo Stay di Pelabuhan, Bisa Gak Sih?” di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 26 dengan judul "Penurunan Biaya Logistik Tanggung Jawab Bersama".
Baca Epaper Kompas