INDUSTRI FARMASI
Indonesia Kejar Kemandirian Obat dan Vaksin
Indonesia, melalui BUMN farmasi, berupaya mengejar kemandirian obat dan vaksin. Peluang pengembangan industri farmasi dinilai besar di tengah tumbuhnya kesadaran masyarakat serta tantangan terkait isu kesehatan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F11%2F23%2F89e3788c-f045-4b58-bb54-0ada9ee4242c_jpeg.jpg)
Petugas penelitian vaksin yang mayoritas anak muda melakukan pengembangan vaksin di laboratorium penelitian dan pengembangan PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10/2016).
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia, melalui badan usaha milik negara atau BUMN bidang farmasi, berupaya mengejar kemandirian obat dan vaksin. Selain menangkap peluang pasar yang berkembang, usaha itu dinilai penting untuk menghadapi tantangan terkait isu kesehatan ke depan.
Terkait itu, PT Bio Farma (Persero) membangun pabrik baru di Karawang, Jawa Barat, mulai tahun 2023. Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir, di sela- sela acara ”Ngobrol Pagi BUMN” di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/8/2022), mengatakan, selain untuk menangkap peluang di industri farmasi, langkah itu merupakan bagian dari upaya mendorong kemandirian obat dan vaksin di Indonesia.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Indonesia Mengejar Kemandirian Obat dan Vaksin".
Baca Epaper Kompas