logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊStabilitas Negara Jadi...
Iklan

Stabilitas Negara Jadi Pertimbangan dalam Penyesuaian Harga

Pemerintah menyatakan tengah menyusun skema penyesuaian harga bahan bakar minyak guna mengurangi beban subsidi dan kompensasi energi. Penyesuaian itu mempertimbangkan sejumlah hal, termasuk soal stabilitas negara.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak jenis pertalite di SPBU di kawasan Larangan, Kota Tangerang, Banten, Jumat (12/8/2022) pagi. Kementerian Keuangan pada 2022 menambah alokasi anggaran untuk subsidi dan kompensasi energi sebanyak Rp 349,9 triliun, terdiri dari subsidi BBM, elpiji, dan listrik Rp 74,9 triliun serta tambahan kompensasi untuk PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) sebesar Rp 275 triliun.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak jenis pertalite di SPBU di kawasan Larangan, Kota Tangerang, Banten, Jumat (12/8/2022) pagi. Kementerian Keuangan pada 2022 menambah alokasi anggaran untuk subsidi dan kompensasi energi sebanyak Rp 349,9 triliun, terdiri dari subsidi BBM, elpiji, dan listrik Rp 74,9 triliun serta tambahan kompensasi untuk PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) sebesar Rp 275 triliun.

JAKARTA, KOMPAS β€” Isu terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi menjadi perbincangan publik yang hangat sepanjang pekan ini. Namun, pemerintah menyebut bakal berhati-hati dalam menyikapi besarnya anggaran subsidi dan kompensasi energi hingga akhir tahun ini. Sejumlah skema sedang dipersiapkan, termasuk dengan mempertimbangkan stabilitas negara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah tengah menyusun skema penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) guna mengurangi beban subsidi dan kompensasi energi. Beberapa skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi tengah dihitung dan dipersiapkan dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan