logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIndonesia Hadapi Tantangan...
Iklan

Indonesia Hadapi Tantangan untuk Pertahankan Surplus Beras

Gerakan diversifikasi pangan, khususnya subtitusi bahan pangan karbohidrat, dengan pangan-pangan lokal mesti digenjot. Pasalnya, dengan dampak situasi global saat ini, ada ancaman, misalnya pada gandum.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Petani di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (8/6/2022). Alih fungsi lahan pertanian di Sidoarjo tidak terelakkan akibat permintaan kawasan hunian terus meningkat. Alih fungsi lahan menjadi salah satu faktor yang bisa membuat produksi padi menurun.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Petani di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (8/6/2022). Alih fungsi lahan pertanian di Sidoarjo tidak terelakkan akibat permintaan kawasan hunian terus meningkat. Alih fungsi lahan menjadi salah satu faktor yang bisa membuat produksi padi menurun.

JAKARTA, KOMPAS β€” Surplus beras selama tiga tahun beruntun, 2019-2021, menjadi capaian positif Indonesia dalam memenuhi kebutuhan komoditas pokok utama pangan dalam negeri. Namun, sederet tantangan tak mudah menanti dalam rangka mempertahankan capaian itu, seperti perlunya peningkatan produksi, diversifikasi pangan sumber karbohidrat lainnya, hingga antisipasi ancaman impor di tahun politik.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi beras nasional mencapai 31,31 juta ton pada tahun 2019, lalu naik menjadi 31,5 juta ton pada tahun 2020, dan 31,36 juta ton pada tahun 2021. Artinya, dengan rata-rata konsumsi mencapai 2,5 juta ton per bulan atau sekitar 30 juta ton per tahun, produksi beras nasional selalu surplus selama kurun 2019-2021.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan