perusahaan negara
Menguji Daya Tahan BUMN
Dana negara telah disuntikkan untuk memperkuat daya tahan BUMN-BUMN. Di tengah berlanjutnya pandemi Covid-19 tahun ini, daya tahan BUMN, baik yang sedang berbenah diri maupun sudah mulai bertransformasi, kembali diuji

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono (kiri) mengamati peta proyek pengembangan kawasan marina di Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Bali, Selasa (28/12/2021). Pengembangan kawasan marina dilengkapi dengan taman yang luas.
Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir dua tahun ini memperlihatkan rapuhnya daya tahan atau imunitas sejumlah perusahaan milik negara. Perusahaan-perusahaan yang memiliki “penyakit” bawaan masa lampau semakin terpuruk. Tak sedikit juga perusahaan milik negara tanpa "penyakit" bawaan yang turut limbung. Mereka beramai-ramai mengajukan penyertaan modal negara.
Di sisi lain, reformasi struktural dan model bisnis perusahaan juga dijalankan. Mulai dari mengefisienkan biaya operasional, menutup sejumlah anak perusahaan, mengganti jajaran direksi dan komisaris, hingga penggabungan usaha menjadi satu induk perusahaan (holding). Pada 2022, imunitas para perusahaan penerima suntikan penyertaan modal negara (PMN) akan diuji, begitu pula sejumlah holding yang telah dibentuk.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Menguji Daya Tahan BUMN".
Baca Epaper Kompas