logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPengendalian Inflasi Bahan...
Iklan

Pengendalian Inflasi Bahan Makanan Jadi Prioritas

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengatakan, realisasi inflasi tahun 2021 secara umum masih terkendali. Namun, ada pekerjaan rumah soal pengendalian inflasi barang bergejolak, khususnya bahan makanan.

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yBUTLxTq9XvPbaWtR2Qc8-T8m0g=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F641e0c9a-bec5-4945-b45e-88a94ce07feb_jpg.jpg
Kompas/Totok Wijayanto

Pedagang melayani pembeli cabai rawit di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Desember sebesar 0,57 persen. Inflasi, antara lain, dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas, seperti cabai rawit, minyak goreng, dan telur ayam ras.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pengendalian harga bahan makanan menjadi pekerjaan rumah bersama yang diprioritaskan pemerintah. Hal ini karena tingginya inflasi bahan makanan akan menurunkan daya beli masyarakat dan dapat menghambat program pengentasan kemiskinan. Penanganan jangka pendek hingga panjang dibutuhkan untuk mengendalikan inflasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan secara tahunan indeks harga konsumen, atau biasa dikenal dengan inflasi, sepanjang tahun 2021 sebesar 1,87 persen. Realisasi inflasi ini secara umum dinilai masih terkendali. ”Capaian ini tidak terlepas dari kinerja tim pengendalian inflasi, baik yang berada di tingkat daerah atau TPID maupun di tingkat nasional,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta dalam keterangan tertulis, Senin (3/1/2021).

Editor:
Antony Lee
Bagikan