logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBawang Putih yang Sungguh...
Iklan

Bawang Putih yang Sungguh Terabaikan

Keluhan petani Temanggung soal bawang putih impor sejatinya bukan hal baru. Pengembangannya seolah terabaikan, tecermin dari target yang terus direvisi, bawang impor yang kian dominan, dan kasus korupsi yang mewarnai.

Oleh
Mukhamad Kurniawan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U3FBSVO5FMLeaKz_z3O3pNcaha0=/1024x777/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2FWhatsApp-Image-2021-12-14-at-3.25.08-PM_1639478367.jpeg
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN

Dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah, Selasa (14/12/2021), Presiden Joko Widodo berdialog dengan para petani di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Para petani mengeluhkan soal masuknya bawang putih impor saat panen bawang putih. Harga bawang putih lokal pun melorot dan petani enggan menanam bawang putih.

Kepada Presiden Joko Widodo, Selasa (14/12/2021), petani Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berkeluh tentang bawang putih impor yang masuk ketika panen berlangsung. Selain menekan harga di tingkat petani, bawang impor dinilai menutup akses petani ke pasar sehingga hasil panennya menumpuk tak terserap.

Saat mendengar keluhan itu, Presiden yang tengah berdialog dengan petani di sela-sela kunjungan kerjanya untuk meninjau program lumbung pangan di Temanggung dan Wonosobo langsung mengontak Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Presiden berharap persoalan itu tidak terulang lagi.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan