logo Kompas.id
›
Ekonomi›Menjawab Tantangan Bisnis...
Iklan

Menjawab Tantangan Bisnis Penerbangan

Pada 2022, industri penerbangan akan menghadapi kekurangan pesawat. Pemerintah RI telah menyiapkan Pelita Air untuk mengisi kekurangan itu. Maskapai itu ditargetken mulai mengudara pada April 2022 dengan 25 armada.

Oleh
hendriyo widi/haryo damardono
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KPlpuopal5DwDNFDj3KPLXhvp94=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2Fdd80420c-5d28-40b1-b571-a476ca4eff13_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Sejumlah pesawat terbang terparkir di depan Gedung GMF AeroAsia di kompeks Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (7/6/2021). Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan, jumlah penumpang pesawat di dunia pada 2021 bakal menembus 2,3 miliar orang. Pada 2022, jumlahnya diperkirakan bertambah menjadi 3,4 miliar penumpang atau masih lebih rendah dari 2019 yang sebanyak 4,5 miliar penumpang.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional atau IATA mengkaji, pada 2022 industri penerbangan akan dihadapkan pada tiga tantangan utama. Ketiga tantangan tersebut adalah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, kelangkaan pesawat, serta kekurangan tenaga kerja layanan penerbangan.

Pandemi Covid-19 belum berakhir karena berbagai varian virus korona baru masih bermunculan. Hal ini dapat menghambat pemulihan industri penerbangan lantaran jumlah penumpang bisa kembali berkurang saat terjadi pengetatan mobilitas untuk mengendalikan pandemi.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan