logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMenggarami Lautan
Iklan

Menggarami Lautan

Problem menahun pergaraman nasional perlu diatasi dengan upaya terpadu dan solutif. Pembenahan perlu ditempuh melalui langkah yang terintegrasi hulu-hilir guna menyelamatkan petambak garam dan industri garam nasional.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/esJmhqXDj-NQ0P4K0kcMu9OPMUQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F0d2d2dd0-34d3-4c11-9d57-45d5d538ed38_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Petani menggarap tambak garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (8/10/2021). Selain harga garam yang kerap anjlok, petani juga mengeluhkan banjir rob dan impor garam.

Musim produksi garam rakyat tahun ini hampir usai. Periode panen pada kurun Juli-November berlalu dengan jumlah produksi yang cenderung turun. Bahkan, saat panen raya berlangsung pada periode Agustus-September dari rentang masa panen Juli-November.

Hujan yang terus mengguyur sejumlah sentra produksi membuat panen garam terhambat. Produksi garam rakyat yang ditargetkan mencapai 2,1 juta ton diperkirakan turun hingga 25 persen. Situasi itu sesuai dengan perkiraan bahwa produksi garam nasional turun tahun ini karena faktor cuaca.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan