logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBebas Emisi Karbon Lahirkan...
Iklan

Bebas Emisi Karbon Lahirkan Normal Baru Perdagangan dan Industri

Era bebas emisi karbon sudah di depan mata. Penerapan kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim itu akan melahirkan era normal baru perdagangan, industri, dan pembangkit listrik. RI perlu menyiapkannya sejak sekarang.

Oleh
HENDRIYO WIDI/MEDIANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/j6W0CKr04Ji5oHkayvBaVBUYb70=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20190920KUM04_1577547251.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah atau yang lebih populer dengan nama Jembatan Siak IV di Kota Pekanbaru, Riau, terlihat samar akibat kabut asap, Jumat (20/9/2019), sekitar pukul 08.30 WIB. Kabut asap terjadi karena kebakaran lahan dan hutan yang tidak kunjung padam. Tebalnya asap membuat aktivitas warga terganggu. Kegiatan belajar mengajar di sekolah terhenti sekitar dua minggu.

Kebijakan zero emission atau bebas emisi karbon melahirkan normal baru perdagangan dan industri global. Demi menjaga dunia dari ancaman dan dampak perubahan iklim, sektor perdagangan, industri, dan pembangkit listrik mau tidak mau harus berbenah.

Produk-produk komoditas ekspor unggulan Indonesia yang mengandung karbon atau proses pengolahannya menghasilkan karbon akan mendapatkan hambatan dari sejumlah negara yang sebentar lagi akan menerapkan kebijakan bebas emisi karbon. Produk-produk tersebut, antara lain, minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan produk turunannya, batubara, tekstil, aluminium, besi baja, elektronik, pupuk, dan semen.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan