perumahan
Perkuat Dukungan Rumah Bersubsidi
Dukungan pembiayaan perumahan bersubsidi perlu ditopang jaminan lahan guna memastikan pasokan hunian layak dan terjangkau. Kendala lahan dapat menjadi penghambat ketimpangan penyediaan rumah bersubsidi.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2Fd976eadd-52e4-4b6b-ac66-1988f92d804f_jpg.jpg)
Pekerja merampungkan pembangunan kompleks perumahan bersubsidi di kawasan Jampang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/6/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Rencana pemerintah meningkatkan bantuan pembiayaan perumahan pada tahun 2022 perlu ditopang dengan distribusi pasokan hunian yang lebih luas. Penyediaan rumah bersubsidi yang layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah memerlukan keberpihakan dalam pengadaan lahan yang terjangkau.
Pada tahun 2022, pemerintah berencana melanjutkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dengan alokasi Rp 28,2 triliun untuk target 200.000 unit rumah. Alokasi FLPP itu lebih tinggi dibandingkan alokasi tahun ini yang ditargetkan 157.500 unit. Berdasarkan data per 18 Agustus 2021, realisasi penyaluran FLPP mencapai 115.355 unit rumah atau 73,24 persen dari target.