logo Kompas.id
EkonomiPenurunan Manufaktur...
Iklan

Penurunan Manufaktur Diperkirakan Hanya Sementara

Gelombang baru Covid-19 dan gangguan rantai pasok global membuat kinerja industri manufaktur kembali terkontraksi. Pengendalian Covid-19 tetap menjadi kunci utama untuk mendorong ekspansi sektor pengolahan.

Oleh
Agnes Theodora
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NRNPVcXLf69Uy_uSLcpE7679wYo=/1024x649/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Fd4887188-d9d3-4819-99dd-da36c2a4b869_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Aktivitas alat berat dalam proyek konstruksi pendirian pabrik otomotif di kawasan industri GICC, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Setelah mencatat kinerja ekspansif selama delapan bulan beruntun, industri manufaktur kembali terkontraksi akibat meningkatnya kasus Covid-19 serta pengetatan PPKM. Pemerintah meyakini penurunan itu hanya sementara, seiring dengan langkah pengendalian Covid-19 dan upaya percepatan vaksinasi.

Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2021 tercatat anjlok ke level 40,1, menurun dari angka 53,5 pada Juni 2021. Ini menjadi kontraksi pertama sektor manufaktur setelah delapan bulan sebelumnya terus mengalami ekspansi, bahkan sempat memecah rekor tertinggi pada Maret-Mei 2021.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan