PERINDUSTRIAN
Pemanfaatan Teknologi Sektor Makanan dan Minuman Masih Tertinggal
Sebanyak 99 persen pelaku industri mamin adalah pengusaha mikro-kecil yang beroperasi secara manual. Sementara 0,46 persen pelaku industri mamin berskala menengah-besar belum beranjak dari teknologi industri 3.0.

Petugas mempraktikkan cara menyeduh kopi dalam pameran Produk Makanan dan Minuman di Plaza Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (31/5/2016). Menurut data Kemenperin, ekspor produk makanan dan minuman selama 2015 sebesar 5,6 miliar dollar AS.
JAKARTA, KOMPAS — Industri makanan dan minuman atau mamin menyimpan potensi pasar serta kontribusi yang signifikan terhadap struktur ekonomi nasional. Kendati demikian, pemanfaatan teknologi di sektor ini masih jauh tertinggal. Pelaku industri yang mayoritas berskala mikro dan kecil masih beroperasi secara manual dari hulu sampai hilir.
Inovasi dan pemanfaatan teknologi penting dikembangkan untuk meningkatkan daya saing industri makanan-minuman nasional, termasuk terkait isu keamanan pangan (food safety) yang beberapa kali membuat ekspor produk mamin Indonesia dipersoalkan di pasar global.