logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBUMN Kluster Pangan Berbenah...
Iklan

BUMN Kluster Pangan Berbenah dan Bergerak

Koloborasi, penggabungan usaha, dan menumbuhkan ekonomi kerakyatan di sektor pangan menjadi prioritas BUMN. Peran ini sangat ditunggu-tunggu para produsen pangan, seperti petani, peternak, dan nelayan.

Oleh
M Paschalia Judith J/BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aNuxlgyT2wTyn0ZM98o1fyXhmAc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F3fed2374-200b-4a3e-8753-d5ae28f1f929_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Sejumlah pembeli memilih beras dari sejumlah jenis beras yang ditawarkan pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Sabtu (13/2/2021). Perum Bulog menargetkan pengadaan beras dari produksi dalam negeri mencapai 1,45 juta ton sepanjang 2021. Adapun perkiraan kebutuhan cadangan beras pemerintah sekitar 800.000 ton. Target pengadaan beras pada tahun ini lebih tinggi daripada tahun lalu. Tahun 2020, Perum Bulog berhasil merealisasikan pengadaan beras dalam negeri sebanyak 1,257 juta ton.

Pandemi Covid-19 menjadi momen perusahaan-perusahaan badan usaha milik negara bertransformasi. Koloborasi, penggabungan usaha atau holding, dan menumbuhkan ekonomi kerakyatan di sektor pangan menjadi prioritas. Peran ini sangat ditunggu-tunggu para produsen pangan, seperti petani, peternak, dan nelayan.

Penyerapan hasil produksi petani dan peternak oleh badan usaha milik negara (BUMN) berperan strategis bagi pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Di hulu, produsen pangan memperoleh pendapatan, sedangkan di hilir konsumen bisa memenuhi kebutuhannya.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan