logo Kompas.id
EkonomiWaktunya Investasi Ekonomi...
Iklan

Waktunya Investasi Ekonomi Hijau

Pembangunan berbasis ekonomi hijau menjadi satu dari enam strategi besar transformasi Indonesia. Strategi ekonomi hijau ini mencakup ekonomi rendah karbon, ”blue economy”, dan transisi energi.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN/Cyprianus anto saptowalyono
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/haTDANCCgrl-TcIzJXVHpo0YsqU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190203_KINCIR-ANGIN_D_web_1549187044.jpg
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Kincir-kincir angin berjajar milik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-1 di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/2/2019). PLTB berkapasitas 72 MW ini menjadi PLTB terbesar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap yang berkapasitas 75 MW. Ada 20 kincir angin yang terpasang di PLTB ini. Beroperasinya PLTB ini akan memperkuat pasokan listrik di Sulawesi Selatan. Pemerintah akan terus mendorong investasi sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan potensi alam Indonesia.

Indonesia tak bisa lagi menggunakan daya tarik lama untuk menggaet investasi. Banyak investor global mulai melirik proyek infrastruktur hijau demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan pascapandemi.

Pembangunan berbasis ekonomi hijau menjadi satu dari enam strategi besar transformasi Indonesia. Strategi ekonomi hijau ini mencakup ekonomi rendah karbon, blue economy, dan transisi energi. Ekonomi hijau dinilai sebagai game changer untuk membalikkan kondisi perekonomian yang tertekan.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan