Masyarakat dan lingkungan bisa menghadapi tantangan perubahan iklim dan cuaca ekstrem dengan pembangunan berbasis ekonomi hijau. 

Sebagian besar investor di Asia menyadari perubahan iklim merugikan usaha mereka. Di sisi lain, perubahan iklim memberikan peluang yang signifikan. 

Terhitung sejak 2016 hingga 2030, Indonesia membutuhkan total pendanaan rata-rata sebesar Rp 266,3 triliun per tahun untuk penanganan perubahan iklim.

Bus listrik hasil kerja sama Indonesia-Korea direncanakan melaju di Bali pada tahun 2025.

Kecemasan aktivis lingkungan cukup berdasar. Selama ini, calon Menteri Energi AS, Chris Wright, sangat mendukung pengembangan minyak-gas. Apa dampaknya ke Indonesia?

Kementerian Lingkungan Hidup akan fokus mengimplementasikan ekonomi hijau, sedangkan Kementerian Kehutanan fokus pada pemanfaatan sumber daya hutan.

Pertanyaan mendasar, apakah kita juga memerlukan pertumbuhan 8 persen?

Indonesia berpeluang menjadi produsen dan eksportir SAF terkemuka di dunia.