logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHarga Berpotensi Anjlok,...
Iklan

Harga Berpotensi Anjlok, Optimalkan Penyerapan Bulog

Tren harga gabah menunjukkan anomali beberapa bulan terakhir. Petani berharap Perum Bulog mengoptimalkan penyerapan guna mencegah terus turunnya harga gabah menjelang panen raya padi musim rendeng pada awal tahun ini.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4oqhZvC_QPm6T8WzVJ-4WYfE3Xc=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F9a274b9e-08ea-4e48-beec-b17e9f263c27_jpg.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Petani di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat (29/1/2021), menimbang padinya yang baru dipanen. Di desa program food estate itu, target panen tak tercapai, bahkan sampai gagal.

JAKARTA, KOMPAS β€” Harga gabah di tingkat petani berpotensi anjlok pada panen raya musim tanam rendeng atau panen pertama tahun ini. Penyerapan oleh Perum Bulog diharapkan lebih optimal guna mengantisipasi anjloknya harga gabah di tingkat petani.

Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University sekaligus Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa, Rabu (3/2/2021), berpendapat, dengan kapasitas gudang yang ada, Bulog dapat memasang target penyerapan hingga 2,5 juta ton. ”Petani membutuhkan penyerapan (gabah/beras) yang optimal dari Bulog,” ujarnya.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan